Keluargaku termasuk keluarga yang sangat sederhana sekali.Pekerjaan kedua orangtuaku hanyalah sebagai seorang petani yang setiap harinya harus bekerja keras diladang.Di ladang yang juga menyewa itu,mama dan papaku menanam tanaman seperti kopi ateng,padi dan juga cabai.Aku sangat sedih melihat papa dan mama yang tak pernah mengeluh melakukan keiatannya itu,apalagi dukungannya pada kami anak-anaknya.Namun orangtuaku merasa sedikit lega karena biaya sekolahku ditanggung oleh family meskipun hanya untuk sementara saja.Waktu itu aku sempat putusasa karena saat aku tamat kls 3 SMP mama pernah bilang aku tak boleh melanjutkan sekolahku.Spontan aku terkejut mendengar ucapan mama,akupun langsung berlari kekamar menumpahkan seagla kesedihanku.Tapi itulah Muzizat Tuhan datang menyelamatkan aku,keluargaku menerima keadaanku,mereka membiayai sekolahku dengan baik.
Saat sekolah tiba,aku merasa minder pada teman-teman sesekolahku yang serba barkecukupan.Tpi aku tak mau mengecewkan orangtuaku,aku sekolah dengan baik,aku tak memperlihatkan kemiskinanku dengan mengeluh dan selalu mengeluh.Aku ku masih memiliki semangat untuk tetap barjuang.Walaupun teman-temanku mengatakan aku orang yang berkecukupan karena semua kebutuhanku lancar aku hanya diam,mereka kan tak tau yan meyekolahkanku sebanarnya bukan orangtuaku.Meskipun demikianaku tetap bersyukur pada Tuhan,karena Tuhan masih setia menopangku dalam segala perkara hidup ini.Aku masih di izinkan untuk menikmati hidup dengan baik walau tak sebaik dan sesempurna orang-orang lainnya.Aku juga percaya bahwa orang yang sengsara untuk mengapai segalanya pasti ada hikmah tertentu di balik segalanya.
AYO REnI TeTap BeRjUAnG!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar